PENANGANAN MASALAH ANAK TUNA DAKSA
Penanganan anak tuna daksa akibat poliomielitis
a.
Penaganan
masalah medis
1.
Jenis
masalah medis
a)
Kaku
dan kontraktur sendi
Sendi yang
mengalami kekakuan atau kontraktur sendi/kelainan yang paling sering berlokasi
di:
1)
Sendi
paha yang melipat kedepan
2)
Sendi
lutut yang melipat kebelakang
3)
Sendi
pergelangan tangan dan telapak kaki yang menjadi jinjit atau kaki equinus atau
pergelangan kaki yang melipat ke atas atau kaki calcaneus (seperti kaki kuda).
Kelainan pada telapak kaki yang melipat keluar atau kaki eversi atau kaki
supinasi. Bentuk lain adalah kaki melipat ke dalam atau kaki inversi atau
pronasi.
4)
Kelainan
pada tulang belakang sehingga timbul skoliosis
b)
Antropi
otot
Otot yang
mengalami gangguan akibat fungsi saraf hilang menjadi antropi sehingga
kekuatannya menurun atau hilang. Pada bagian lain otot antropi karena kurang
digerakan. Lokasi otot antropi karena penyakit poilo adalah:
1)
Otot
sekitar paha sehinnga lutut susah diangkat
2)
Otot dibawah lutut terutama sekitar betis
sehinng telapak kaki susah digerakkan
3)
Otot
sekitar perut dan pinggang menjadi melenting atau adanya skoliosis
4)
Otot
sekitar pantat sehingga stabilitas pantat selama jalan terganggu
5)
Otot
sekitar gelang bahu sehingga bahu susah diangkat
6)
Otot
sekitar sendi siku sehingga siku susah dilipat
7)
Otot
sekitar lengan bawah siku sehingga susah menggerakkan pergelangan tangan dan
jari tangan atau jari tangan melipat
8)
Otot
daeah dada agak jarang
c)
Urat
sekitar sendi yang memendek
Adapun lokasi
yang paling banyak adalah:
1)
Urat
tendon disekitar sendi paha akibat sendi paha yang melipat lama akibatnya sendi
paha tidak dapat diluruskan.
2)
Urat
dan tendon disekitar sendi lutut sehingga lutut tidak dapat diluruskan.
3)
Urat
dan tendon disekitar pergelangan kaki sehingga kaki menjadi jinjit atau melipat
atau equinus seperti kaki kuda.
4)
Urat
dan tendon disekitar gelang bahu, sendi siku dan pergelangan tangan.
2.
Prinsip
penanganan masalah medis
a)
Penanganan
secara konservatif
Jenis tindakan
dan sasaran kegiatan terapi konservatf anak tuna daksa akibat polio adalah
sebagai berikut:
1)
Sendi-sendi
yang tersebut diatas terutama sendi paha, lutut dan pergelangan serta telapak
kaki. Tindakan yang diberikan bermacam-macam dan disebut tindakan fisioterapis.
Hasil dari tindakan terapi adalah sendi tersebut menjadi longgar sehingga
mudahdigerakkan.
2)
Urat
disekitar sendi yang memendek. Dengan tindakan fisioterapi maka urat tersebut
menjadi lunak. Hasil tindakan terapi adalah sendi mudah diluruskan dan
digerakkan kesegala arah. Selama istirahat sendi harus diletakkan pada posisi
yang menguntungkan dari segi fungsi.
3)
Otot
disekitar sendi ada yang mengalami atropsi tetapi tidak lumpuh, untuk otot ini
perlu diberikan latihan aktif agar otot tersebut tidak menjadi kecil atau
atropsi. Bagi jenis otot yang kecil dan mengalami kelumpuhan, latihan yang diberikan
tidak akan banyak menguatkan otot sebab serabut yang masih normal tinggal
sedikit. Jika otot lumpuh disekitar rongga perut sebagai akibat polio akan menyebabkan
kelainan tulang belakang yang disebut skoliosis.
4)
Pemberian
alat khusus
·
Sendi
pergelangan dan telapak kaki lemah dan tidak stabil
Apabila sendi
pergelangan dan telapak kaki lemah maka alat yang digunakan harus dapat
menstabilkan dan engkoreksi pergerakan dan telapak kaki. Alat yang diberikan
disebut bracependek atau short leg brace.
·
Sendi
lutut yang lemah
Alat yang
dibuat untuk mengkoreksi sendi lutut yang lemah disebut brace panjang atau long
leg brace.
·
Sendi
paha dan lutut yang lemah
Alat yang
dibuat hampir sama dengan long leg brace hanya ada tambahan ke atas untuk
stabilitas sendi paha dan pinggang.
·
Kelainan
tulang belakang atau skoliosis
Alat yang
dibuat untuk koreksi kelainan tulang belakang yang disebut skoliosis adalah
brace milwaukee.
·
Alat
koreksi pergelangan dan telapak kaki
Alat khusus
untuk mengkoreksi kelainan pergelangan dan telapak kaki seperti datar (flat
foot) atau telapak kaki evera atau inversi disebut sepatu koreksi atau
corrective shoes.
·
Alat
koreksi apabila kaki kecil dan panjang sebelah
Alat koreksi
untuk kaki yang kecil dan panjang sebelah terdiri long leg brace apabila
kelainan otot lemah diatas lutut dan short leg brace apabila kelainan otot di
bawah lutut. Kaki perlu dikoreksi dengan sepatu koreksi dengan hak yang
tingginya ditambah sesuai besarnya perbedaan panjang kaki.
·
Alat
bidai atau splint
·
Alat
ini dibuat untu mengkoreksi tangan anak yang menderita kelainan fungsi.
b)
Penanganan
secara operatif
Tindakan operasi
bagi anak tuna daksa penderita polio sangat terbatas. Kebanyakan tindakan
operasi ini dilakukan apanila anak tidak dirawat dengan baik sehingga timbul
komplikasi pada sendi, otot, dan urat atau tendon disekitar sendi. Adapun jenis
tindakan operasi yang dilakukan bidang ortopedi bagi anak tuna daksa
diantaranya adalah:
1)
Operasi
pemotongan otot/tendon disebelah luar paha dan lutut (metode operasi dari Yount,
Shoutter, dan Obers).
2)
Operasi
memanjangkan tendon achilles
3)
Pemindahan
tempat lekat otot normal ke tempat lain
4)
Tindakan
opersi menyatukan sendi-sendi pergelangan kaki sedemikian rupa sehingga
pergelangan kaki tetap pada posisi 90 derajat.
b.
Penanganan
masalah rehabilitasi
1.
Jenis
masalah rehabilitasi
a)
Masalah
komunikasi
b)
Masalah
memelihara diri (ADL)
c)
Masalah
mobilitas
d)
Masalah
jalan
e)
Masalah
psikologi
f)
Masalah
sosial
g)
Maslah
pendidikan
2.
Penanganan
masalah rehabilitasi
a)
Masalah
komunikasi
Masalah
komunikasi pada anak tuna daksa akibat polio agak jarang. Bila ada,
kemungkinannya akibat faktor psikis atau gangguan saluran pernafasan, pelaksana
penanganan masalah ini adalah speech terapis yang akan bekerja same dengan
fisioterapis.
b)
Masalah
ADL
Penanganan
masalah ADL pelaksanaannya dilakukan oleh okupasional terapi. Latihan
ditekankan pada kemampuan makan, minum, mandi, berpakaian dan keterampilan
dasar.
c)
Masalah
mobilitas
Masalah mobilitas
dari mulai posisi terlentang, telungkup, duduk stabil dan tegak, berdiri stabil
dan tegak akan melaksanakan upaya mengatasi mobilitas ini adalah fisioterapis. Target
yang akan dicapai adalah:
·
Mengatasi
nyesi sendi, otot selama istirahat atau aktivitas.
·
Meningkatkan
ruang gerak sendi.
·
Menguatkan
otot dan mencegah atropi otot.
·
Meningkatkan
koordinasi gerak.
·
Melatih
gerakan fugsional.
d)
Penanganan
masalah psikologis
Penanganan
masalah psikologis dilakukan oleh psikolog. Hasil dari evaluasi akan menjadi
bahan informasi bagi anggota tim lainnya terutama fisioterapi dan okupasional
terapis.
e)
Penanganan
masalah sosial
Penanganan
masalah sosial dilakukan oleh pekerja sosial medis. Dalam upaya merangsang
keterlibatan keluarga perlu pendekatan sosial medik. Diharapkan simpati dan dan
perhatian dari pihak keluarga secara aktif terutama orang tua akan meningkatkan
laju pertumbuhan dan perkembangan pemulihan fungsi akan cepat.
f)
Penanganan
masalah pendidikan
Masalah pendidikan
akan diperhatikan dan dilaksanakan olah tim Depdikbud jurusan Pendidikan Luar Biasa
dan dilakukan dengan memperhatikan latar belakangdan tingkat kemampuan dasar
anak.
REFERENSI
Drs.
M. Sugiarmin; Dr. H. Ahmad Toha Muslim, Ortopedagogik
dalam Pendidikan Anak Tuna Daksa.
IKIP Bandung:Fakultas Ilmu Pendidikan. IKIP Bandung
1 komentar:
headernya bagus karna menunjukkan gambar ABK.
backgroundnya juga menarik dan ditambah animasi juga.
tapi lebih baik lagi kalo gak terlalu banyak gadget.
karena perhatian pembaca lebih ke gadget.
makasii.
salam luar biasa :)
Posting Komentar