Pages

Senin, 11 November 2013

Penangana Masalah Anak Tuna Daksa akibat Cerebral Palsy


PENANGANAN MASALAH ANAK TUNA DAKSA
Penanganan anak tuna daksa akibat cerebral palsy
a.    Penaganan masalah medis
1.      Jenis masalah medis
a)     Masalah otot
Masalah otot yang dialami dapat berupa hipertonik seperti pada anak cerebral palsy spastik dan hipotoik cerebral palsy flaccid.
Spastisitas mempunyai kecenderungan mempercepat terjadinya kokntraktur, sedangkan yang flaccid terjadi penurunan tonus otot.
b)     Masalah sendi
Dilihat dari kelumpuhan yang dialami, pada anak Cerebral palsy hemiplegi, masalahnya yaitu pada kaki yang berupa equinovarus. Pada diplegia masalahnya terdapat pada panggul, lutut, dan tumitnya. Dan pada quadriplegia maslahnya pada panggul dan tulang belakang.
2.    Prinsip penanganan masalah medis
a)     Penanganan secara konservatif
Penanganannya adalah sebagi berikut:
1)       Penanganan masala otot
Otot yang spastis dilatih dengan fisioterapi untuk menurunkan sapstisitas. Otot yangkaku dilemaskan lalu dikembangkan kekuatannya, daya tahan, dan koordinasi gerakannya.
2)     Penanganan masalah sendi
Penanganan dengan fisioterapi melalui latihan gerak sendi, tujuannya agar ruang gerak sendi dapat dipertahan pada posisi fungsional sendi terhindar dari kontraktur.
3)     Penanganan masalah deformitas
Pengaruh dari latihan-latihan seperti yang dilakukan untuk mengatasi masalah otot dan sendi, akan dirasakan juga terhadap pengurangan deformitas. Selain itu mencegah dan mengkoreksi deformitas dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu brace atau alat banti splint.
b)    Penanganan secara operatif
Penanganan secara operatif dilakukan dengan pertimbangan antara lain bila penanganan secar konservatif tidak menunjukkan hasil yang memuaskan, terdapat cacat yang berat dan sulit ditangani  secara konservatif. Dengan perkiraan tindakan operasi akan lebih berhasil.
Secara umum tindakan operasi yang bias dilakukan pada anak cerebral palsy adalah:
1)       Anggota gerak bawah
·           Pergelangan kaki
Tindakan operasi dilakukan jika ditemukan fixed contracture dari tumit atau adanya deformitas dinamik yang berat.
·           Pes Valgus (kelainan telapak kaki)
Kelainan ini berupa terangkatnya pinggir samping telapak kaki atas. Biasanya disebabkan karena suatu equinus, diatasi dengan melakukan triple orthodesis.
2)     Anggota gerak atas
Untuk anggota gerak atas biasanya jarang dilakukan tindakan operasi. Kalaupun diperlukan harus dengan indikasi yang jelas.
Kriteria tindakan bedah:
·           Memiliki tingkat kecerdasan diatas taraf educable
·           Masih memiliki kemampuan membuka tangan
·           Sulit dilakukan pada spatis murni.
b.    Penanganan masalah rehabilitasi
1.      Jenis masalah rehabilitasi
a)    Masalah komunikasi
b)    Masalah memelihara diri (ADL)
c)    Masalah mobilitas
d)    Masalah jalan
e)    Masalah psikologi
f)     Masalah sosial
g)    Maslah pendidikan
2.    Penanganan masalah rehabilitasi
a)    Masalah komunikasi
Masalah komunikasi menuntut penanganan dari speech terapis yang akan bekerja same dengan fisioterapis untuk latihan otot-otot bicara dan gerak. Persiapan untuk latihan bicara dimulai sejak dini sebelum anak dapat mengucapkan kata pertama. Kemampuan bicara berkembang dipengaruhi kemampuan gerak tubuh, menggunakan lidah untuk makan dan menggunakan indera melalui interaksi dengan orang lain dan benda.
b)    Masalah memelihara ADL
Penanganan masalah ADL pelaksanaannya dilakukan oleh okupasional terapi. Latihan ditekankan pada kemampuan makan, minum, mandi, berpakaian dan keterampilan dasar.
c)    Masalah mobilitas
Prinsip dasar dari penanganan masalah mobilitas tergantung dari jenis cerebral palsyyang dialami oleh anak.
·         Penanganan cerebral palsy simpatik, penekanannya ditujukan pada gerakan. Pola-pola gerakan yang ditekankan terutama rotasi badan.
·         Penanganan cerebral palsy atetoid, penekanan tergantung pada tonus otot. Tonus otot yang tinggi atau rendah sangat berpengaruh terhadap pameliharaan sikap melawan gaya grafitasi.
·         Penanganan cerebral palsy ataksia, penekanannya diajukan pada peningkatan stabilitas, karena stabilitas yang dikembangkan dapat mempertahankan sikap tubuh untuk melawan pengaruh grafitasi.
·         Penanganan cerebral palsy flacceid, penekanannya meningkatkan tonus otot yang sangat rendah, supaya mampu bergerak dan mempertahankan sikap melawan grafitasi.
d)    Masalah Psikologis
Penanganan masalah psikologis dilakukan oleh psikolog. Hasil dari evaluasi akan menjadi bahan informasi bagi anggota tim lainnya dan juga digunakan untuk mengatasi masalah fisik, sosial, dan pendidikan.
e)    Masalah Sosial
Penanganan masalah sosial dilakukan oleh pekerja sosial medis. Dalam pelaksanaannya diperlukan kerjasama dalam keluarga. Karena keluarga merupakan bagian yang pertama dan utamadalam upapya mengatasi masalah sosial dari anak cerebral palsy
f)     Masalah Pendidikan
Penanganan masalah pendidikan anak cerebral palsydalam pelaksanaannya dilakukan oleh guru dan ahli pendidikan luar biasa sebagai penanggung jawab dalam perencanaan program pendidikan, dan dilakukan dengan memperhatikan latar belakangdan tingkat kemampuan dasar anak.

Referensi
Drs. M. Sugiarmin; Dr. H. Ahmad Toha Muslim, Ortopedagogik dalam Pendidikan Anak Tuna Daksa. IKIP Bandung:Fakultas Ilmu Pendidikan. IKIP Bandung


3 komentar:

Unknown mengatakan...

blognya keren gan... kembangkan terus dan tambahin lagi postingannya :)

mampir di blog saya juga ya http://yoga-k5113080-plbuns13.blogspot.com .. trimakasih

Unknown mengatakan...

blognya lengkap nit,,keren bgd bagi orangtua yang mau nyembuhin anaknya yang menderita CP

Dr Wan mengatakan...

Masalah CP sebenarnya boleh disembuhkan jika dirawat puncanya.Berilah harapan baru kepada anak anda.Sila ke Pusat Rawatan Fitrah Healthcare Centre Gombak Selangor 019 6676236 -Dr Wan