PENANGANAN MASALAH ANAK TUNA DAKSA
Penanganan
anak tuna daksa akibat cerebral palsy
a.
Penaganan
masalah medis
1.
Jenis
masalah medis
a)
Masalah
otot
Masalah
otot yang dialami dapat berupa hipertonik seperti pada anak cerebral palsy spastik
dan hipotoik cerebral palsy flaccid.
Spastisitas
mempunyai kecenderungan mempercepat terjadinya kokntraktur, sedangkan yang
flaccid terjadi penurunan tonus otot.
b)
Masalah
sendi
Dilihat
dari kelumpuhan yang dialami, pada anak Cerebral palsy hemiplegi, masalahnya
yaitu pada kaki yang berupa equinovarus. Pada diplegia masalahnya terdapat pada
panggul, lutut, dan tumitnya. Dan pada quadriplegia maslahnya pada panggul dan
tulang belakang.
2.
Prinsip
penanganan masalah medis
a)
Penanganan
secara konservatif
Penanganannya
adalah sebagi berikut:
1)
Penanganan
masala otot
Otot yang
spastis dilatih dengan fisioterapi untuk menurunkan sapstisitas. Otot yangkaku
dilemaskan lalu dikembangkan kekuatannya, daya tahan, dan koordinasi
gerakannya.
2)
Penanganan
masalah sendi
Penanganan
dengan fisioterapi melalui latihan gerak sendi, tujuannya agar ruang gerak
sendi dapat dipertahan pada posisi fungsional sendi terhindar dari kontraktur.
3)
Penanganan
masalah deformitas
Pengaruh
dari latihan-latihan seperti yang dilakukan untuk mengatasi masalah otot dan sendi,
akan dirasakan juga terhadap pengurangan deformitas. Selain itu mencegah dan
mengkoreksi deformitas dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu brace atau
alat banti splint.
b)
Penanganan
secara operatif
Penanganan
secara operatif dilakukan dengan pertimbangan antara lain bila penanganan secar
konservatif tidak menunjukkan hasil yang memuaskan, terdapat cacat yang berat
dan sulit ditangani secara konservatif.
Dengan perkiraan tindakan operasi akan lebih berhasil.
Secara umum
tindakan operasi yang bias dilakukan pada anak cerebral palsy adalah:
1)
Anggota
gerak bawah
·
Pergelangan
kaki
Tindakan
operasi dilakukan jika ditemukan fixed contracture dari tumit atau adanya
deformitas dinamik yang berat.
·
Pes
Valgus (kelainan telapak kaki)
Kelainan
ini berupa terangkatnya pinggir samping telapak kaki atas. Biasanya disebabkan
karena suatu equinus, diatasi dengan melakukan triple orthodesis.
2)
Anggota
gerak atas
Untuk
anggota gerak atas biasanya jarang dilakukan tindakan operasi. Kalaupun
diperlukan harus dengan indikasi yang jelas.
Kriteria
tindakan bedah:
·
Memiliki
tingkat kecerdasan diatas taraf educable
·
Masih
memiliki kemampuan membuka tangan
·
Sulit
dilakukan pada spatis murni.
b.
Penanganan
masalah rehabilitasi
1.
Jenis
masalah rehabilitasi
a)
Masalah
komunikasi
b)
Masalah
memelihara diri (ADL)
c)
Masalah
mobilitas
d)
Masalah
jalan
e)
Masalah
psikologi
f)
Masalah
sosial
g)
Maslah
pendidikan
2.
Penanganan
masalah rehabilitasi
a)
Masalah
komunikasi
Masalah
komunikasi menuntut penanganan dari speech terapis yang akan bekerja same
dengan fisioterapis untuk latihan otot-otot bicara dan gerak. Persiapan untuk
latihan bicara dimulai sejak dini sebelum anak dapat mengucapkan kata pertama.
Kemampuan bicara berkembang dipengaruhi kemampuan gerak tubuh, menggunakan
lidah untuk makan dan menggunakan indera melalui interaksi dengan orang lain
dan benda.
b)
Masalah
memelihara ADL
Penanganan
masalah ADL pelaksanaannya dilakukan oleh okupasional terapi. Latihan
ditekankan pada kemampuan makan, minum, mandi, berpakaian dan keterampilan
dasar.
c)
Masalah
mobilitas
Prinsip
dasar dari penanganan masalah mobilitas tergantung dari jenis cerebral
palsyyang dialami oleh anak.
·
Penanganan
cerebral palsy simpatik, penekanannya ditujukan pada gerakan. Pola-pola gerakan
yang ditekankan terutama rotasi badan.
·
Penanganan
cerebral palsy atetoid, penekanan tergantung pada tonus
otot. Tonus otot yang tinggi atau rendah sangat berpengaruh terhadap
pameliharaan sikap melawan gaya grafitasi.
·
Penanganan cerebral palsy ataksia,
penekanannya diajukan pada peningkatan stabilitas, karena stabilitas yang dikembangkan
dapat mempertahankan sikap tubuh untuk melawan pengaruh grafitasi.
·
Penanganan cerebral palsy flacceid,
penekanannya meningkatkan tonus otot yang sangat rendah, supaya mampu bergerak
dan mempertahankan sikap melawan grafitasi.
d)
Masalah Psikologis
Penanganan masalah
psikologis dilakukan oleh psikolog. Hasil dari evaluasi akan menjadi bahan
informasi bagi anggota tim lainnya dan juga digunakan untuk mengatasi masalah
fisik, sosial, dan pendidikan.
e)
Masalah
Sosial
Penanganan masalah
sosial dilakukan oleh pekerja sosial medis. Dalam pelaksanaannya diperlukan
kerjasama dalam keluarga. Karena keluarga merupakan bagian yang pertama dan
utamadalam upapya mengatasi masalah sosial dari anak cerebral palsy
f)
Masalah
Pendidikan
Penanganan masalah
pendidikan anak cerebral palsydalam pelaksanaannya dilakukan oleh guru dan ahli
pendidikan luar biasa sebagai penanggung jawab dalam perencanaan program
pendidikan, dan dilakukan dengan memperhatikan latar belakangdan tingkat
kemampuan dasar anak.
Referensi
Drs.
M. Sugiarmin; Dr. H. Ahmad Toha Muslim, Ortopedagogik
dalam Pendidikan Anak Tuna Daksa.
IKIP Bandung:Fakultas Ilmu Pendidikan. IKIP Bandung
3 komentar:
blognya keren gan... kembangkan terus dan tambahin lagi postingannya :)
mampir di blog saya juga ya http://yoga-k5113080-plbuns13.blogspot.com .. trimakasih
blognya lengkap nit,,keren bgd bagi orangtua yang mau nyembuhin anaknya yang menderita CP
Masalah CP sebenarnya boleh disembuhkan jika dirawat puncanya.Berilah harapan baru kepada anak anda.Sila ke Pusat Rawatan Fitrah Healthcare Centre Gombak Selangor 019 6676236 -Dr Wan
Posting Komentar