PENANGANAN MASALAH ANAK TUNA DAKSA
Penanganan masalah anak tuna daksa akibat cacat bawaan yang diperoleh
A.
Cara
penanganan kelainan cacat bawaan atau diperoleh
a.
Cara
penanganan secara umum
Cara penanganan
anak cacat bawaan dan diperoleh hampir sama dengan anak tuna daksa akibat
penyakit. Dasar penanganannya adalah memperhatikan masalah medis dan masalah
rehabilitasi medis atau habilitasi akibat kalainan bawaan tersebut.pelaksanaan
penanganan masalah medis dan rehabilitasi tersebut dilakukan secara dini.
Penanganandini
mempunyai keuntungan sebagai berikut:
1.
Dapat
segera mengkoreksi atau memperbaiki fungsi keseimbangan, duduk, berdiri, dan jalan
2.
Dapat
segera membiasakan merangsang perasaan fungsi anggota gerak selama melaksanakan
kegiatan
3.
Protesa
sebagai alat pengganti segera terintegrasipada perasaan bayangan tubuhnya (body
image) di otak
4.
Dapat
membantu anak agar segera menerima protesa sebagai alat untuk mengganti fungsi
yang hilang dan secara kosmetik anak dapat pula menerimanya
b.
Cara
penanganan khusus
1.
Anggota
gerak atas
Problem medis
anggota gerak atas secara garis besar adalah adanya amputasi dan sisa anggota
gerak berupa jari disebut phokomelia. Cara penanganan problem medis ini adalah:
a)
Pemberian
protesa sesuai dengan jenis amputasi
b)
Jenis
latihan penggunaan protesa anggota gerak atas
2.
Anggota
gerak bawah
Problm medis
utama akibat amputasi anggota gerak bawah adalah adanya kaki yang diamputasi
yang fungsinya tidak sempurna. Adapun langkah penanganannya adalah:
a)
pemberian
protesa anggota gerak bawah
b)
jenis
latihan penggunaan protesa anggota gerak bawah
B.
cara
penanganan masalah rehabilitasi medik anak tuna daksa akibat cacat bawaan atau
diperoleh
1.
Jenis
masalah rehabilitasi
a)
Masalah
memelihara diri (ADL)
Latihan ADL
dengan menggunakan tangan saja bagi amputee anggota gerak atas perlu latihan
khusus. Amputee anggota gerak atas akan diberikan latihan koordinasi gerak
fungsional. Selanjutnya okupasional terapis akan melati ADL yang lebih komplek
b)
Masalah
mobilitas
Gangguan mobilitas
akan menonjol pada amputee anggota gerak bagian bawah. Makin tinggi daerah
amputasinya maka makin komplek jenis protesenya. Maka latihan mobilitas
diutamakan pada posisi berdiri dari duduk sampai stabil atau sebaliknya. Setelah
berdiri stabil latihan selanjutnya adalah jalan di tempat sambil mengatur
posisi tegak. Akhirnya latihan jalan di tempat datar lalu latihan naik turun
tangga.
c)
Masalah
psikologi sosial
Masalah psikologis
dan sosial bagi amputee anggota gerak atas akan menyebabkan trauma psikis yang
lebih sebab protesa anggota atas akan dengan mudah dilihat dibandingkan dengan
protesa anggota bawah yang mudah terlindungi dengan celana panjang. Akan tetapi
setelah dikompensasi dengan kemampuan pemakaian alat yang baik, seperti dengan
menggunakan anggota normal maka rasa rensah diri akan berkurang.
d)
Maslah
pendidikan
Masalah pendidikan
anak tuna daksa akibat kelainan bawaan akan mengalami hembatan oleh karena alat
yang digunakan mengatsi kekurangannya berupa protesa. Maka dari itu sikap dari
pendidik anak tuna daksa akibat kelainan bawaan harus memperhatikan hal-hal
berikut:
1)
Bahwa
protesaanggota gerak atas selama digunakan untuk kegiatan pendidikan
gerakannya.
2)
Bahwa
sebagai guru perlu memahami komponen prinsip alat protesa, sehingga dapat
mengetahui kelinan yang mungkin timbul.
3)
Bahwa
sebagai seorang guru akan mampu memberikan pelajaran tentang cara-cara merawat
protesa sehingga anak dapat dinilai kemampuannya sebagai bagian dari pelajaran
ketrampilan.
4)
Bahwa
anak tuna daksa akibat cacat baeaan atau diperoleh apabila menggunakan protesa
perlu diperhatikan dalam kemampuannya melaksanakan ADL atau ketrampilan
lainnya.
REFERENSI
Drs.
M. Sugiarmin; Dr. H. Ahmad Toha Muslim, Ortopedagogik
dalam Pendidikan Anak Tuna Daksa.
IKIP Bandung:Fakultas Ilmu Pendidikan. IKIP Bandung
5 komentar:
blog nya isinya menarik dan bisa menambah wawasan,saran : tampilan nya bisa ditambah lebih menarik seperti calender,jam dan gadget lain.
terima kasih sarannya... :)
isi blognya sudah bagus, alangkah baiknya kalau artikelnya diperbanyak.
tampilan dan isi blognya sudah bagus :)
Ruang Kebidanan sangat mendukung artikel yang inspiratip.
Posting Komentar